Leave Your Comfort Zone, Dude!

           "Zona Nyaman" memang satu kata yang sering melekat di kehidupan, saat sudah merasa nyaman di suatu posisi, tempat, lingkungan, teman, atau keluarga. Enggan beranjak dari sesuatu yang menurut kita sudah pas, sudah nyaman, tak perlu perubahan lagi. Sadarkah kita bahwa zona nyaman tersebut telah membatasi kreatifitas kita dalam berkarya, membatasi petualangan kita menjelajahi betapa luas dan indahnya dunia yang telah Tuhan ciptakan dengan sempurna ini, membatasi pertemuan kita dengan orang-orang baik dan luar biasa yang belum pernah kita temui. Comfort Zone will always be your shadows, selalu mengikuti kemanapun berada tanpa sesuatu yang jelas yang bisa menjelaskan apa kegunaanya. Mau bagaimanapun bayangan tidak akan pernah pergi namun kita juga tidak mengerti apa kegunaan dari  bayangan tersebut. Begitu juga dengan zona nyaman, mau bagaimanapun kita berusaha keluar, tetap saja zona nyaman memang terlihat menjadi yang paling aman dan paling nyaman. Namun, kehidupan diciptakan untuk menjelajahi keindahan, kebesaran, dan keagungan alam semesta ini. Ada suatu kutipan berupa puisi yang sangat menyentuh dari Imam Syai'i yang bertemakan tentang "Merantau". Mari kita resapi kata per kata yang terdapat dalam puisi yang indah berikut ini.



Merantaulah..
Orang berilmu dan beradab, tidak diam beristirahat di kampung halaman..
Tinggalkan negerimu dan hiduplah di negeri orang..
Merantaulah..
Kau kan dapati pengganti dari orang-orang yang kau tinggalkan..
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup kan terasa setelah lelah berjuang..

Aku melihat air menjadi kotor karena diam tertahan..
Jika mengalir, ia kan jernih..
Jika diam, ia kan keruh menggenang..

Singa jika tak tinggalkan sarang, tak kan mendapatkan makanan..
Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak kan mengenai sasaran..

Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus diam..
Tentu manusia kan bosan, dan enggan untuk memandang..

Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah..
Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika terus berada di dalam hutan..
Jika bijih emas memisahkan diri, barulah ia menjadi emas murni yang dihargai..
Jika kayu gaharu keluar dari hutan, ia kan menjadi parfum yang bernilai tinggi..
         Semoga postingan saya kali ini cukup bermanfaat bagi siapapun yang membaca dan siapapun yang merasa putus asa karena jauh dari lingkungan yang "katanya" zona nyaman. Kalimat INDAH PADA WAKTUNYA adalah salah satu penyemangat di kehidupan saya. Karena saya yakin seyakin-yakinnya, Tuhan telah merencanakan hal-hal indah bagi hambanya yang selalu bersyukur dan bersabar.

Hehe maaf ya bahasanya agak baku dan serius nih wkwkk *peace

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IF I GO...

Nilai-Nilai Kementerian Keuangan

Pembinaan Jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil